Sabtu, 30 Juli 2011

HAJI KARTUN

Cerita ini dari tetangga yang biasa di sapa Pak Ifoed.  Beliau seorang kartunis dan karikaturis, karya-karyanya sudah sering nampang di majalah dan harian terkemuka ibukota. Sejak di PHK untuk yang ke 2 kalinya, beliau mulai merintis usaha di bidang jasa pembuatan kartun dan karikatur juga desain, semua usahanya dikerjakan dirumahnya yang sederhana.
Cerita tentang keajaiban sedekah bermula ketika sehabis pulang kampung, Pak Ifoed ini merasa sedih sekali karena mendengar cerita dari Ibunya yang sudah janda, tersebar berita di kampungnya bahwa tahun ini akan berangkat haji. Padahal sepeserpun uang untuk biaya haji belum ada. Selama di kampung Pak Ifoed hanya memberi motivasi ibunya untuk berbaik sangka dengan para tetangga, siapa tahu itu juga menjadi doa buat Ibu untuk bisa berangkat ke Tanah Suci. Walaupun Pak Ifoed tahu betapa berat hati Ibunya menanggung beban berita yang santer itu, sungguh sesuatu yang sangat tidak meng-enakan.
Sepulang dari kampung, pak Ifoed mulai melakukan ikhtiar untuk Ibunya. Yang pertama dilakukan dengan membukakan rekening tabungan buat ibunya. Kemudian banyak melakukan sedekah lebih dari biasanya, kalau biasanya cuma Rp. 100.000,- sampai Rp. 200.000,- ditingkatkan sedekahnya menjadi Rp. 1 juta sampai Rp. 2 Juta walaupun harus melalui pengorbanan dengan melakukan penghematan yang cukup banyak dikeluarganya. Dan yang paling membahagiakan Pak Ifoed, isterinya sangat mendukung rencana memberangkatkan Ibu ke Tanah Suci. “Kapan lagi kita akan membahagiakan dan berbakti kepada Ibu, tiada yang tahu umur Ibu sampai kapan” kata pak Ifoed.
Selain sedekah, ikhtiar pak Ifoed yang lain mungkin tidak banyak dilakukan orang, yaitu selama perjalanan dari rumah ke tempat klien manapun beliau selalu berdo’a kepada Allah agar diberi kemudahan dalam mendapatkan dana untuk biaya haji ibunya. Sambil berlinang air mata selama perjalanan ke klien ternyata menurut pak Ifoed sangat ampuh untuk membuat do’anya segera terkabul. “Karena salah satu waktu yang do’anya diijabah Allah adalah ketika kita dalam perjalanan” itu alasan pak Ifoed melakukan do’a diperjalanan. “Orang lain di jalan raya mungkin stress karena macet, saya justru larut dalam do’a dan linangan air mata” imbuh Pak Ifoed.
Alhamdulillah, berkat do’a, ihktiar dan keyakinan Pak Ifoed yang sungguh-sungguh, Allah mulai memberikan titik terangNya. Sebuah NGO dari Jerman memberikan pekerjaan kepada Pak Ifoed yang nilai pekerjaan tersebut luar bisa menurut Pak Ifoed. Karena dari keuntungan pekerjaan tersebut bukan hanya bisa untuk melunasi biaya haji Ibunya yang waktu itu sekitar Rp. 27 juta tapi juga bisa untuk membayar hutang dan melunasi cicilan rumahnya, Subhanallah.
Sesuai dengan janji Allah SWT dalam Qur’an Surat Al-Hadiid : 11 “Barang siapa meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan mengembalikannya berlipat ganda untuknya, dan baginya pahala yang mulia”
Dan satu hal lagi kejadian yang luar biasa menurut pak Ifoed adalah Allah menggantikan langsung tunai uang yang di berikan ke Ibunya untuk berangkat haji, padahal ibunya masih di tanah air. Allahu Akbar.
Dan Alhamdulillah cerita ini berlanjut ditahun berikutnya Allahpun melimpahkan rezeki kepada keluarga pak Ifoed sehingga diberi kemampuan juga untuk bisa membiayai keberangkatan Ibu Mertua ke Tanah Suci. Lahaulawalakuataillabillah.
Semoga cerita ini bukan menjadi sebuah riya’ dan takabur, namun cerita nyata ini bisa menjadi testimony diri kita semua betapa pentingnya bersedekah dan berbaik sangka kepada Allah SWT.
Jangan pernah sedikitpun meragukan dan mempertanyakan janji Allah SWT

Tangerang, 26 Juli 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar