Sabtu, 19 Februari 2011

Sepuluh menit yang Meyakinkan


Rabu 16 February 2011, saya baru balik kantor dari makan siang di Café Amigos (agak minggir got sedikit) disamping gedung KPK di daerah Kuningan Jakarta.
Ruangan kantor lt 8 juga masih agak sepi , baru sebagian balik dari makan siang seperti aku ketika salah satu temen nyamperin aku trus pamitan, seorang perempuan muda yang baru menikah belum setahun tapi sudah terpisah dari suaminya, “Pak saya mau pamitan, saya mau nyusul suami ke Balikpapan Kalimantan” begitu disampaikannya.
“Trus kamu resign, per kapan ?” tanya saya dengan enteng.
“Akhir bulan ini pak, gimana menurut bapak ?”, jawaban yang disambung dengan pertanyaan.
“Gak ada masalah menurut aku, kamu sudah mengambil keputusan yang cukup tepat” begitu yang saya sampaikan.
“Tapi pak saya jadi agak ragu, karena temen-temen pada nanyain disana mau ngapain nggak ada kesibukan cuma jadi ibu rumah tangga aja ?” sambil menarik kursi duduk di hadapan meja saya.
Loch, sipa bilang kamu nggak ada pekerjaan ? justru pekerjaan paling melelahkan dan nggak ada berhentinya itu ibu rumah tangga, kalo kita karyawan terbatas jam kerjanya dari jam 8 pagi sampai 17 sore, kalo ibu rumah tangga, bisa dari pagi hingga pagi lagi” begitu aku sampaikan.
“Maksudnya pak, dari pagi hingga pagi lagi gimana ?” sedikit nggak ngerti dia bertanya.
“Ketika kamu sudah menjadi ibu rumah tangga kamu akan bekerja mulai pagi bangun tidur dengan menyapu, ngepel lantai mencuci baju suami, memasak buat sarapan, menyiapkan pakaian yang akan dipakai suami, setelah suami pergi kamu akan beberes rumah yang belum sempat kamu pegang sejak pagi, trus belanja buat masak nanti sore atau besok pagi, agak siang sedikit setrika, belum lagi cukup istirahat ternyata sudah sore persiapan suami pulang kantor, agak malem dikit nemenin suami ngobrol dengan tema yang up todate bahkan tentang pekerjaan suami yang mungkin kamu nggak ngerti secara detail”, begitu saya jelaskan

“Iya sich pak kemarin saya juga merasa nggak enak hati sama suami, saya ambil cuti trus nyusul ke Kalimantan ternyata suami saya bisa melakukan semuanya sendiri, nyuci, setrika, nyiapin baju buat kerja, saya jadi merasa sebagai istri kock nggak ngelayani suami yach”, begitu disampaikannya.

“Nach, kalau temen-temen ngomong seperti yang kamu sampaikan tadi karena mereka suaminya bekerja satu kota, punya pembantu dirumah, mereka nggak merasakan seperti yang kamu rasakan, baru menikah bulan madu nggak lama sudah terpisah karena tugas”

“Saat ini, walaupun tidak sedang ada masalah dengan suami tetapi sebenernya kamu sedang punya masalah, komunikasi kamu tidak lancar, masing-masing kebutuhan rohani kalian tidak terpenuhi. Padahal, kebutuhan itu munculnya sewaktu-waktu, giliran pas suami kamu pulang ke Jakarta kamu pas “dapet”, tetapi lucu juga para perempuan nggak suka kalau suaminya melakukan “swalayan” karena sudah ada istri padahal jajan diluar justru lebih berdosa, belum lagi muncul pertanyaan ‘lagi ngapain yach suami saya sekarang, jangan-jangan ……’, ditambah setiap kamu berkegiatan tidak sepengetahuan dan seijin suami padahal apapun kegiatan yang kamu lakukan harus ada ridlo dari suami, agama kita mengajarkan seperti itu, kalo nggak jangankan surga harumnya bau surga aja kamu nggak dapet – Ridlo suami tuch Ridlo Allah”, panjang saya menjelaskannya, “Iya ya pak” jawabnya pendek.

“Ketika kamu sudah menentukan pilihan berkarier sebagai ibu rumah tangga dan menyusul suami, komunikasi kalian akan terjalin, kamu akan semakin mengerti secara detail kekurangan suami sehingga kalian bisa saling melengkapi karena kalo kelebihan dari kalian pasti sudah diketahui sejak jaman pacaran dulu”,
“Kalian bisa belajar kebiasaan masing-masing yang selama ini nggak pernah kalian ketahui yang mungkin bisa menjadi bahan ribut kecil di rumah tangga kalian contohnya aja cara memencet pasta gigi, kamu terbiasa dengan rapi dari bawah ke atas ternyata suami senengnya langsung sekali tekan, pulang kerja sepatu ditaruh dimana kaos kaki ada dimana, baju kotor dilempar dipojokan kamar padahal sudah ada tempat buat naruhnya jadi keliatan berantakan kamu seharian sudah bersih-bersih rumah”
“Kalo memang masih berpikir kerja, kenapa nggak terpikir untuk bekerja hanya dirumah tidak perlu sebagai orang kantoran semisal dengan melakukan penjualan online sesuatu yang unik di daerah tempat kamu tinggal atau bahkan mencari kegiatan dengan menjadi blogger professional, dari buku yang pernah saya baca, blogger profesionalpun duduk didepan kamputer hampir 8 sampai 9 jam setiap hari, dia melakukan posting content blog, menjawab komentar, melakukan editing, mengajukan proses pembayaran atas iklan yang dipasang di blognya, kamu punya account Facebook, Twitter, Friendster kenapa nggak diaktifkan sebagai media promosi gratis”, terang saya panjang dan lebar.

“Iya ya pak”, jawabnya lirih, “Trima kasih pak, sudah membuat saya yakin dengan keputusan yang saya ambil” pelan, tegas, mantap ucapan itu disampaikannya.
“Pak, sudah jam 14.00 saya sholat Dzuhur dulu yach …” pamitnya sambil beringsut mundur dan bergegas ke mushola .   

Jumat, 18 Februari 2011

Menangis di Taman Raudhah


Malam pertama di Madinah, Pagi itu aku mau mengerjakan sholat shubuh berjama’ah di masjid Nabawi yang merupakan sholat Arbainku yang ke 3 setelah kemarin sholat Maghrib dan Isya’.
Sama seperti jama’ah yang lain karena takut kesiangan dan nggak kebagian tempat, di kamar Maktab kami yang berisi 8 orang sudah bangun sejak jam 2 malam, secara bergiliran kami mandi dan setelah semuanya beres secara bersama-sama kami menuju masjid Nabawi dengan berjalan kaki, sebelum berangkat saya mampir ke kamar istri di maktab yang sama.
Dengan berjalan kaki bersama-sama dan berbondong-bondong kami berjalan bersama menuju masjid Nabawi. Kami berpisah didepan pintu masuk yang memang terpisah antara jamah laki-laki dan perempuan dimana lokasi sholat jamaah laki-laki lebih didepan.
Kami satu rombongan masih berjalan bergerombol memasuki masjid nabawi, karpetnya empuk, bagus, warnanya merah dan sangat luas, lapang, saya tengok sana-sini liat-liat keadaan (dasar orang kampung JJ). Tanpa saya sadari, ternyata satu persatu rombongan kami terpisah mencari tempat sholat yang strategis menurut masing-masing dari kami, hanya tinggal saya dengan bpk.Oerip yang masih tetap berjalan kedepan, kedepan, kedepan sampai akhirnya kami berhenti ketika kami melihat didepan kami sudah tidak ada lagi tempat untuk nyelip dan menjadi salah satu bagian dari Shaf.
Saya melakukan sholat Tahiyatul Masjid, Fajar, Tahajud, Taubat, Hajat rasanya nggak kepingin berhenti saya melakukan sholat saat itu, sambil mengingat sholat sunnah apalagi yang belum saya kerjakan yach….., saya duduk berdua sambil tengok sana-sini dan berdzikir apa aja yang saya tahu dan saya bisa, pokoknya nggak mau kehilangan waktu sedikitpun. Rasanya saya menjadi orang yang rakus beribadah, biarlah namanya juga mumpung di Rumah Allah, jadi tamu Allah, minta apa saja, disamping itu belum tentu ada kesempatan lagi.
Ternyata, saya dan pak Oerip duduk di Shaf ke tiga dari depan, dibawah mihrab imam sepuluh orang sebelah kanannya (Subhanallah….) setelah mengetahui lokasi sholat kami dimana tanpa sengaja saya dan pak Oerip berpandangan dan tanpa terasa air mata kami mengalir dengan deras, kami menangis bersama penuh haru dan rasa syukur.

Ba’da sholat subuh saya dan pak Oerip terkaget-kaget, karena tiba-tiba saja semua orang dari segala arah berlarian menuju sebelah kiri tempat kami duduk sambil melangkahkan kaki lebar-lebar mereka melangkahi kami.
Pada saat kami sedang terbengong-bengong sambil bertatapan “Ada apa pak ?”, tanya saya ke pak Oerip sambil melihat ke arah orang-orang berlarian, “Nggak ngerti mas …”, jawab pak Oerip juga sambil melihat ke arah samping kiri kami.
Kami mendengar beberapa orang mengucapkan Raudhah !, Raudhah !, Raudhah ! dan ……. tanpa dikomando kami berdua langsung berdiri dan ikut berlarian menuju arah dimana orang berlarian sampai akhirnya kami menjadi salah satu dari orang-orang yang berada disitu.
Dengan dijaga secara ketat oleh askar yang cukup tegas kami sholat 2 rokaat di Raudha, saat itu saya sudah tidak ingat apa-apa, yang saya ingat sholat dua rokaat trus menangis sejadi-jadi memohon ampun dan mengajukan semua do’a permintaan buat diri sendiri keluarga dan kerabat, untuk menghindari usiran dari askar karena terlalu lama di Raudhah secara reflek saya bersujud dan berdo’a sambil menangis.
Saat itu rasanya enggan meninggalkan tempat itu, adem, tentrem, ayem, walaupun disekitar terjadi hiruk pikuk orang yang berebut mau melakukan hal yang sama sholat dua rokaat dan berdo’a didalam Raudhah – Subhanallah……..

Setelah selesai kami berjalan keluar dari areal tersebut bergantian dengan jama’ah yang lain, sepanjang jalan pulang ke maktab saya dan pak Oerip menangis sejadi-jadinya seperti anak kecil, entah apa yang kami tangisi yang jelas yang saya rasakan adalah tangis bahagia karena saya diberikan kesempatan untuk masuk, sholat dan berdo’a di dalam Raudhah pada kesempatan malam pertama di Masjid Nabawi Madinah.
Rasulullah Muhammad SAW bersabda : "Antara rumahku dengan mimbarku adalah Raudhah (taman) diantara taman-taman surga".

Subhanallah, saya diberikan kesempatan untuk beribadah didalam taman surga – Alhamdulillah ya Allah       

Kamis, 17 Februari 2011

Detik detik wafatnya Rasulullah Muhammad SAW

 Jangan khawatir wahai Rasul Allah : Aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku : "Kuharamkan Syurga bagi siapa saja, kecuali ummat Muhammad telah berada di dalamnya", kata malaikat Jibril. Detik-detik semakin dekat, saatnya malaikat Izrail menunaikan tugasnya, perlahan ruh Rasulullah Muhammad SAW ditarik.

Nampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
"Jibril, betapa sakit sakaratul maut ini", perlahan Rasulullah mengaduh.
Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam, Jibril memalingkan mukanya.

"Jijikkah kau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu Jibril ?", tanya Rasulullah pada malaikat penyampai wahyu itu.
"Siapakah yang sanggup, melihat kekasih Allah direngut ajal", kata Jibril. 
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi.

"Ya Allah, dasyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan pada umatku"
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikkan sesuatu !, Ali segera mendekatkan telinganya, "Uushiikum bis shalati, wa maa malakat aimanuku" "Peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah diantaramu"

Diluar pintu tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan di wajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
"Ummatii, ummatii, ummatii ?" - (Ummatku, Ummatku, Ummatku)

Dan berakhirlah hidup manusia paling mulia disisi Allah SWT yang memberi sinaran itu.

Subhanallah .......
Betapa cintanya Rasulullah kepada kita.
Kini, mampukah kita mencintainya seperti rasa cintanya pada kita ?

"Cinta ikhlasmu pada manusia
 Bagai cahaya suwarga
 Dapatkah kami membalas cintamu
 Secara bersahaja .....
 Rindu kami padamu ya Rasull
 Rindu tiada terperi ....."

Selalu, ada perasaan merinding setiap membaca dan mengingat akan cerita ini
Ya Allah, ya Rabb kelak pertemukan aku dan keluargaku dengan  Beliau ya Allah - Amin ya Robbal Alamin

Sabtu, 12 Februari 2011

Do'a Multazam yang aku baca saat di Baitullah


DO’A   MULTAZAM
R. Hariadi Agung Nugroho Adi


Ya Allah, Ya Rahman, Ya Rahim
Ampunilah dosa–dosa kami, anak–anak kami, ibu bapak kami dan keluarga kami
Sayangilah mereka, seperti mereka menyayangi kami waktu kecil
Berilah mereka tempat yang terhormat disisi-Mu ya Allah
Limpahkanlah Berkah, Rahmah serta Hidayah-Mu pada kami dan keluarga kami
Berilah Derajat, Pangkat dan Wibawa pada kami dan keluarga kami



Ya Allah Maha Pengampun
Ampunilah orang-orang yang pernah men-Dzolimi kami
Lapangkan dan Iklashkanlah hati kami untuk mema’afkannya
Ampunilah orang-orang yang pernah kami Dzolimi

Ya Allah, Ya Rabb
Jadikanlah anak-anak kami menjadi anak yang Soleh dan Solihah
Berilah kecerdasan dan ketaatan pada anak anak kami
Jadikanlah keluarga kami Sakinah, Mawwadah, Warohmah
Jadikanlah kami dan keluarga kami Manfaat bagi orang - orang disekitar kami

Ya  Allah, Ya Salam
Lindungilah kami dan keluarga kami dari segala marabahaya
Segala malapetaka, segala kemunafikan dan segala kemunkaran
Jagalah Pandangan, Lisan dan Perbuatan kami agar tidak menjerumuskan kami dalam Neraka-Mu

Ya Allah
Jadikanlah Hajiku, Haji Istriku – Mabrur
Haji  yang mendapat Ridlo & Karunia-MU
Kelak panggilah Kami dalam keadaan Chusnul Chotimah

Ya Allah, Ya  Ilmi
Berilah aku & Anakku ilmu yang luas seluas luasnya
Berilah aku & Anakku kecerdasan secerdas cerdasnya
Berilah aku & Anakku kemampuan membaca Al qur’an dengan baik, benar dan tartil
Berilah aku & Anakku pemahaman yang dalam atas arti dan maknanya
Berilah aku kemampuan untuk menyampaikannya

Ya Allah, Ya Razak,
Jadikanlah aku Kaya Raya, lancarkanlah usahaku dan pekerjaanku
Berilah Rizki yang banyak sebanyak banyaknya dan halal sehalal -  halalnya
Jadikanlah rizki dan kekayaanku manfaat bagi aku, keluargaku dan lingkunganku
Berilah keturunan bagi Kakakku ya Allah
Berilah kemudahan mendapatkan pekerjaan buat adikku

Ya Allah, Ya Syukur
Trima kasih atas limpahan Berkah, Rahmat serta Hidayah-MU selama ini
Jadikanlah aku dan keluargaku pandai bersyukur atas ni’mat-MU
Trima kasih atas ni’mat Iman, Islam dan Petujuk-MU
Hindarkanlah kami dan keluarga kami dari Kufur Ni’mat

Ya Allah yang Maha Mulia
Berikanlah kesempatan melakukan ibadah haji pada
Ibuku – Dewayani Sulasminingsih
Keluargaku
Dwi Arti & Eddy Santoso, Dian Kusuma & Imam Prabandono, Mustika Savitri & Aries Bintoro, Diah Sasi & Hino Hartadi, Sonny Suryo & Sa’dah
Saudaraku
Sutrisno Mustafa, Sudibya Mustafa, Tina Agustina,
Tetangga, Teman & Sahabatku -
Syaifudin, Ihsan,  Zaenal Abidin, Edeng Kusnadi, Ismail, Ivan Hermawan, Fatihul Afham, Bambang Agus,  Agus Setiadi, Asmat Buchori, Sapto, Baihaqi, Syarif Akbar, Abdulah, Dani Sumirat
Bobby Rubiantoro, Herman Santoso, Renil Septiano, Sujono, Eko Broto, Arie Danang, Saiful Anwar, Yuris Malaon, Akmal Putra
Yadid, Tri Wahyudi, Nur Rohmat Fadlil,
Lanang Santoso, Luthfi Arijono, Agus Sulthoni,

Ya Allah
Berilah kemuliaan, kesehatan, rizki yang halal dan berlimpah bagi keluarga, teman, sahabat, tetangga yang telah menghantarkan, menjemput serta mendoakan kami

Ya Allah
Perkenankanlah do’a kami , Amien











Jakarta
, 23 September 2008
Jakarta, 13 September 2008
Jakarta, 30 Juni 2008

Kamis, 10 Februari 2011

Posisi Intim untuk mendapatkan anak Laki-Laki

Sebelum kita membicarakan bagaimana posisi berhubungan intim yang sesuai untuk mendapatkan anak laki-laki ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu bahwa jenis kelamin anak kita ditentukan oleh kromosom X dan Y yang ada dalam sperma suami.
Tiap satu sperma (Spermatosoa) mengandung satu kromosom bisa X dan bisa Y, apabila yang bertemu dan membuahi sel telur (Ovum) adalah sperma dengan kromosom X maka si kecil akan berjenis kelamin perempuan dan sebaliknya apabila yang bertemu dan membuahi sel telur adalah sperma dengan kromosom Y maka jenis kelamin anak yang didapat laki-laki.

Beberapa trik yang dapat dicoba untuk mendapatkan keturunan dengan jenis kelamin yang diinginkan saat ini didasarkan pada studi yang menunjukkan bahwa :
1. Sperma Y lebih kecil, lebih lemah atau mudah mati tetapi geraknya lebih cepat dibanding sperma dengan kromosom X yang lebih besar, lebih kuat namun lebih lambat pergerakannya.
2. Tingkat keasaman yang tinggi dapat membunuh sperma Y lebih cepat

Berikut beberapa tips yang bisa dicoba untuk membuktikannya :
Masa atau waktu berhubungan seksual semakin mendekati masa ovulasi atau pelepasan ovum, kemungkinan mendapatkan keturunan laki-laki semakin besar. Logikanya apabila sudah tersedia ovum, maka sperma yang lebih gesit lebih dulu mencapai ovum untuk membuahinya.
Secara gampang dapat dijelaskan, jika ingin memiliki keturunan laki-laki sebaiknya berhubungan 1 hari sebelum hingga 1 hari setelah ovulasi. Cara menghitung hari ovulasi adalah perkiraan tanggal menstruasi bulan depan dikurangi 14 hari. Semisal hari ini baru selesai haid dan diperkirakan akan mendapatkan haid 20 hari lagi maka hari ovulasi akan jatuh pada tanggal 6 - nya (20-14 = 6), jadi untuk mendapatkan anak laki-laki sebaiknya melakukan hubungan intim antara tanggal 5, 6 dan 7 sebelum tanggal menstruasi.

Tingkat keasaman Vagina, semakin tinggi tingkat keasaman memperbesar kemungkinan mendapatkan anak perempuan dan sebaliknya semakin basa akan membantu mendapatkan anak laki-laki.
Banyak ahli yang menyarankan penggunaan baking soda untuk membantu mendapatkan anak laki-laki dan asam cuka untuk membantu mendapatkan anak perempuan namun banyak ahli juga yang tidak menyarankan untuk menghindari terjadinya resiko Iritasi dan lain-lain.
Posisi hubungan intim serta kedalaman penetrasi juga penting. Karena semakin dalam penetrasi semakin basa, sehingga lebih besar kemungkinan untuk mendapatkan keturunan anak laki-laki.
Untuk mendapatkan anak laki-laki posisi yang disarankan adalah Doggy Style. 

Orgasme pada perempuan, pada saat orgasme suasana miss "V" lebih basa sehingga kemungkinan mendapatkan anak laki-laki menjadi lebih besar begitu juga sebaliknya.

Jumlah sperma, untuk membantu mendapatkan anak laki-laki diperlukan jumlah sperma yang lebih banyak, jadi disarankan tidak berhubungan intim selam 2-3 hari sebelumnya. 

Perlu diketahui, tips dan trik diatas memiliki tingkat keberhasilan 60 - 70 persen dibandingkan dengan hubungan secara normal yang memiliki tingkat keberhasilan 50% kemungkinan mendapatkan jenis kelamin tertentu buat si kecil..

Pada akhirnya semua daya dan upaya kita tetap bergantung dan tergantung dari Ridlo Allah SWT, kita hanya mampu merencanakan dan mengupayakan secara sungguh-sungguh disertai dengan do'a lah yang mampu mewujudkannya.

Wallahualam bi Showab

KTP8211    

Dituntun ke Toilet di masjid Nabawi

Kejadian ini ketika musim haji 1429 H atau Nopember 2008, Sore itu rombongan kami baru sampai di Madinah setelah melalui proses yang cukup melelahkan memindahkan barang-barang dari bus yang kami tumpangi dari Bandara King Abdul Aziz menuju maktab kami di hotel At Tir yang berjarak lebih kurang 1 km dari masjid Nabawi, secara serentak dan berbondong-bondong rombongan kami dengan berjalan kaki tanpa dipandu oleh ketua rombongan yang sedang sakit menuju masjid Nabawi untuk memulai menjalankan Sholat Arbain, Sholat berjamaah selama 40 waktu yang tidak terputus. Saat itu kami berjalan hanya mengandalkan sepotong informasi bahwa menara masjid kelihatan dari depan hotel dan berjalan mengikuti rombongan lain yang sudah kelihatan dan berjalan didepan rombongan kami.
Karena ketidaktahuan serta jarak yang cukup lumayan jauh ditempuh dengan berjalan kaki, akhirnya kami sampai di halaman masjid Nabawi sudah hampir masuk waktu solat Maghrib, dengan tergesa-gesa kami melakukan sholat Ashar di tempat-tempat yang masih kosong dan setelah itu kami menungu waktu sholat Maghrib yang ternyata tidak lama kemudian sudah terdengan Adzan.
Ba'da sholat Maghrib kami diajak untuk melakukan ziarah kemakam Rasulullah Muhammad SAW namun hanya dari luar Masjid jadi kami hanya ditunjukkan saja bahwa dibawah Kubah masjid berwarna Hijau terdapat makam Rasullah Muhammad SAW bersama dua sahabat nabi dan masih ada satu makam yang yang sampai saat ini kosong dimana makam tersebut adalah "Kelak" menjadi makam nabi Isa as yang akan turun kembali kedunia untuk memperbaiki kondisi ummat sebelum akhirnya terompet Sangsakala dibunyikan serta Matahari terbit dari Barat dan Kiamat Kubro terjadi.
Mendengarkan penjelasan dan melihat kubah berwarna hijau tersebut tanpa terasa mengalir air mata saya, "Alhamdulillah ya Allah, KAU ijinkan aku beserta istriku berkunjung dan berziarah kemakam Rasulullah SAW" segera saya melakukan sujud syukur....
Mengingat waktu sholat Isya' sudah akan masuk sebentar lagi, rombongan kami berbondong-bondong menuju salah satu pintu masjid Nabawi.
Saat itu saya berjalan paling belakang dan sudah tertinggal oleh rombongan, satu kekwatiran saya sebelum berangkat ketanah suci menunaikan ibadah haji adalah terkadang saya tidak dapat mengendalikan sakit perut yang tiba-tiba datang sehingga jika tiba-tiba saya sakit perut harus segera ke tolilet untuk buang air, jika tidak akan terulang kembali kejadian yang cukup membuat saya malu, padahal menurut cerita serta pengalaman orang yang sudah pernah berhaji untuk ketoilet perlu ngantri yang cukup panjang.

Nach, saat itu tiba-tiba saja saya sakit perut, dengan berjalan secara tergesa-gesa sambil tengok sana-sini  mencari dimana letak toilet pria berada saya menahan rasa sakit dan kekhawatiran, "Ya Allah, tunjukkan aku dimana letak toilet berada, jangan sampai aku 'ngebrok' lagi disini" saya berdo'a dengan ngedumel.
Secara selintas saya melihat ada bangunan kotak yang cukup permanen dengan tulisan nomor 10 cukup besar terlihat dan banyak orang yang turun kebawah serta ada yang baru saja naik dari bawah, tadi ketika saya bersama rombongan melintasi areal tersebut sedikit dijelaskan jika dibawah terdapat areal parkir dan terminal bis untuk jurusan-jurusan tertentu. Sambil terus bejalan agak cepat dan tengok sana-sini dari kejauhan saya melihat ada jama'ah dari negara lain sepertinya India mengarah ke arah saya.
Dan, begitu tepat berada di hadapan saya tiba-tiba saja tangan kanan saya diraihnya, saya digandeng mengikuti dia berjalan, saat itu saya berjalan seperti anak kecil yang di gandeng oleh kakak atau orang tuanya dimana yang nggandeng di berjalan depan sementara yang digandeng berjalan meleng agak dibelakangnya.
Ternyata saya diajak untuk berjalan mengikuti dia mengarah ke gedung dengan nomor 10 tersebut kelantai bawah dengan melewati berpuluh puluh anak tangga yang dipisahkan dengan lift untuk tangga naik dan turunnya. Ditengah perjalanan dia menanyakan "From Malaysia or Indonesia ?", "Indonesia", jawab saya pendek, sambil tersenyum dia mengangguk dengan masih tetap menggandeng tangan saya.
Setelah menuruni 2 lantai kebawah barulah tangan saya dilepas, ternyata dilantai bawah adalah tempat mengambil air wudlu dan disebrangnya / sampingnya adalah toilet. Segera saya mencari tempat antrian yang pendek, sambil tetap menahan rasa sakit perut yang belum hilang juga. 
Setelah semua hajat selesai dan saya ngikut ngantri lagi untuk mengambil air wudlu, barulah saya mulai berfikir dan bertanya dalam hati "Darimana orang tersebut tau kalo saya sedang bingung mencari toilet dan belum tahu dimana tempatnya, mengapa langsung menggandeng seolah takut kalo saya hilang atau kesasar, dan sekarang orangnya yang mana ?", tidak berapa lama Adzan Isya' berkumandang, lupa sudah kejadian yang baru terjadi segera saya mencari jalan menuju kearah masjid mencari anggota rombongan yang lain, padahal saya salah satu ketua regu.      

Rabu, 09 Februari 2011

Tawaran menikah dengan orang Dayak

Sabtu, 5 February 2011
Senja, matahari sore sudah mulai beringsut menuju peraduannya hanya menyisakan semburat kemerahnnya dilangit bagian barat kota Samarinda.
Aku cuma bengong aja, mau ngapain nggak tahu harus apa. Pulang sore dari tempat kerja di tempat kost nggak ada siapa-siapa, telpon kerumah di Jakarta ngobrol dengan istri dan anak-anak juga sudah, ditambah dengan lampu mati - lengkap sudah.
Samar-samar terdengan adzan Maghrib, dari pada bengong sendirian di tempat kost aku berjalan perlahan menuju arah masjid.
Setelah wudlu dan sholat tahiyatul masjid saatnya menunggu iqomah sholat maghrib, sampai dengan selesai sholat Magrib masih belum ada sesuatu yang cukup menarik.
Semuanya biasa-biasa aja seperti kalau sholat dimasjid kampung yang lain selalu diliatin atau dianggap aneh jika ada warga baru. Hal yang menarik baru terjadi ketika sambil menungu waktu Isya' aku melakukan Dzikir sendirian disalah satu bagian masjid, ternyata jamaah masjid disini memiliki kebiasaan i'tikaf sambil menunggu datangnya waktu Isya' dengan membuat kumpulan antara 3 sampai 5 orang, mereka ngobrol apa saja dengan berbisik-bisik, selintas aku perhatikan di pojok belakang sebelah kiri ada seorang bapak yang juga melakukan Dzikir trus dibelakangku agak kesebelah kanan nempel dinding ada dua orang yang juga melakukan dzikir.
Setelah beberapa lama aku dzikir sendirian, tiba-tiba dikejutkan dengan datangnya salah satu bapak yang tadi ngobrol didepan (sepertinya) karena tiba-tiba aja dia sudah didepanku dan mengajakku untuk bersalaman sambil mengucap salam "Assalamualaikum ya Akhi ..."."Waalaikumsalam..." jawab saya
Dia bertanya "Antum dari mana ?", "Saya dari Jakarta" jawab saya, "Antum tinggal dimana, Pekerjaan Antum apa ? Pengusaha atau pegawai pambang ?" saya dicecar pertanyaan, saya jawab "Saya kost di Jl Gitar, saya karyawan" "Oooochhhh ...." "Sudah lama antum ngikuti Majlis ini ?" tanyanya lagi, "Och saya tidak ikut majlis pak, saya disini sambil nunggu Isya' saya dzikir" jawab saya.
Akhirnya beliau memperkenalkan diri sebagai Ustadz Sutrisno MA, dengan tanpa diminta dia bercerita jika dia menjadi ustadz tanpa sengaja, memang dia dulu pernah di pondok pesantren beberapa tahun namun tidak untuk menjadi Ustadz. Baru belakangan ini ketika secara tidak sengaja beberapa waktu yang lalu ketika ustadz yang seharusnya mengisi ceramah pada saat taraweh tidak hadir, tiba-tiba saja seperti ada yang nyundul dipantatnya ech tidak terasa tau-tau sudah diatas mimbar, mulailah dia ceramah.
Sejak saat itulah dia didaulat sebagai ustadz oleh warga sekitar untuk memberikan ceramah agama, disela-sela asyiknya ngobrol tiba-tiba dia bertanya "Mas sudah punya istri ?" tanyanya, "Sudah pak" jawab saya, "Ada dimana, Jakarta atau Surabaya ?" tanyanya lagi, saya jawab "Ada di Jakarta pak", "Och ya sudah kalo begitu, saya kira belum punya istri.... saya mau nawarin mas untuk nikah sama orang Dayak, cantik mas, putih, pokoknya hemmmm !!" begitu yang disampaikannnya sambil mengangkat Jempol tangan kanannya.
Saat itu saya cuma tersenyum dan menjawab "Iya, ma'af pak saya sudah punya istri dan 3 orang anak", tidak berapa lama Adzan Isya' dikumandangkan, berakhir disitulah perbincangan saya dengan beliau.    

Hidup kembali setelah mati, menjadi Manusia Jin

Rabu, 9 Februari 2011
Minggu ini merupakan minggu ke 4 saya berada di kota Samarinda Kalimantan Timur, hari itu merupakan hari libur nasional Tahun Baru Imlek 2562 tepatnya Kamis, 3 February 2011.
Dalam kesendirian saya mencoba jalan-jalan untuk lebih tahu kota ini lebih jauh, khususnya tempat untuk pembelian oleh-oleh karena saya ada rencana mengajukan cuti minggu depan.
Setelah sarapan di warung yang ada didekat tepat kost, saya memberanikan diri nanya kebeberapa orang tempat mencari oleh-oleh  dan cara untuk mencapai kesananya.
"Citra Niaga, Taxi Coklat" - Yes !!, dengan berbekal informasi yang hanya sepotong tersebut saya berangkat. Ternyata tempatnya mirip Pasar Seni Ancol, banyak kios yang menjual beraneka ragam pernak-pernik khas Kalimantan.
Disinilah pengalaman batin saya dimulai, saat itu saya sudah selesai belanja oleh-oleh yang (ternyata) cukup mahal buat ukuran kantong orang Jakarta, karena kebetulan pedagangnya adalah orang Jawa Timur juga, maka nyambunglah obrolan kita sampai akhirya ketika saya mau pamit ditahan agar mau ngobrol dulu di kiosnya.
Disaat kita ngobrol beberapa kali terhenti karena datangnya beberapa pembeli, nach salah satu pembeli ini seorang lelaki yang cukup ngganteng menurut saya, yach kira-kira nggak terpaut jauh dengan usia saya.
Dia memilih-milih batu cincin yang juga dijajakan kios bapak tersebut, sambil memilih-milih batu yang memang cukup bagus kualitas dan harganya lelaki tersebut tanpa diminta bercerita - Batu yang dia beli bukan untuk dirinya, tetapi buat orang yang datang ketempatnya untuk berobat serta meminta bantuan. Dia mengaku terus terang kalo dia bisa dan biasa menyembuhkan orang yang mendapat gangguan dari orang lain atau orang membutuhkan penjaga dengan menggunakan batu yang telah dia "ISI" dengan Jin, untuk kegiatan ini dia tidak menarik bayaran, karena ini sudah merupakan tugasnya dari Allah SWT katanya sambil menunjuk ke atas.
Ketika kami, saya dan bapak penjual sedikit ada rasa tidak percaya dia menawarkan diri untuk membuktikan jika dia bisa menyuruh JIN dengan gampang untuk mengikuti perintahnya. Saat itu dia langsung melepas semua atribut yang dipakainya mulai jam tangan, cincin, kalung, kacamata, semua isi kantong bajunya setelah itu dia minta bollpoint untuk memberikan garis pada lengannya, dengan hanya sesaat dia diam berkonsentrasi trus tangannya mengarah pada salah satu cincin sambil berkata "Masuk" dan menurut dia saat itu JIN sudah berada di dalam cincin, yang dia lakukan selanjutnya adalah mengukur lengannya mulai dari tanda garis yang sudah dibuatnya sampai dengan ujung jari manisnya.
Percobaan pertama diukur jarak garis dengan ujung jari tanpa ada cincin ditangannya - Pas
Percobaan kedua diukur jarak garis dengan ujung jari dengan menggunakan cincin di jari manisnya - Lebih satu buku jari
Percobaan ketiga, cincin dalam genggaman tangan kiri saya, tangan kanan memegang salah satu tangan bapak pedagang kios, saah satu tangan pedagang kios memegang lengan lelaki tersebut, dan diukurlah lengannya dengan cara yang sama - Lebih dua buku jari.
Dia bercerita bisa seperti ini bukan keinginannya, sekiranya bisa mau dibuangnya kemampuan ini karena dia sendiri kadang merasa menjadi orang aneh, karena ternyata dia sebenarnya adalah Raja Jin, makanya semua jin model apa saja bisa dengan mudah dia suruh-suruh mengikuti keiginannya. Dia bisa seperti ini juga nggak gratis, cukup mahal bayarannya.
Semua jin pasti menurut dan mengikuti semua perintahnya bahkan dia juga mampu untuk mematikan jin tersebut dan dia akan mati terakhir setelah semua jin mati, sebab dia adalah Raja Jin atas ijin yang diatas (sambil menunjuk ke atas).
Tahun 1997 yang lalu dia adalah pengusaha di Jakarta rekan bisnis Akbar Tanjung, saat itu ia mengalami kehancuran, uang dan kekayaannya senilai 8 Milyard ludes, Istrinya ditiduri oleh teman sendiri, anak-anaknya pergi entah kemana dan dia sudah pernah mati secara klinis, sudah disholati, dikafani bahkan sudah dalam perjalanan ke makam sampai akhirnya dia hidup lagi, semua orang kabur saat itu hanya ibuya saja yang bisa menyerima kalo memang dia hidup lagi, selama dua tahun dia mengalami trauma gila mengais makan dari tempat sampah sampai akhirnya dia bisa seperti ini - "Cukup mahal yang harus saya bayar untuk akhirnya seperti sekarang ini", . "Jika ada orang yang minta bantuan pengawal dengan perantara batu cincin yang sudah dia isi dengan JIN, dijamin orang tersebut nggak bakal Zinah, terhindar dari orang yang berniat buruk, dan jika ada orang yang datang ke dia mau memberikan bayaran, akan dia tampar karena bukan tujuannya" lanjutnya.
Obrolan kami ditutup ketika HPnya berdering, dan sebelum menutup perbincangan ada pesan yang dia sampaikan ke kami "Jaga perbuatan kamu dengan sesama manusia (orang disekitar anda) jangan saling menyakiti, karena dialam khubur yang banyak mendapat azab adalah kyai-kyai, ustadz yang berbusana muslim namun kelakuannya bejat karena dia munafik antara omongan dan perbuatan nggak sama dan itu adalah pertanyaan yang disampaikan dialam khubur bagaimana perbuatan kamu didunia dengan sesama, bukan bagaimana Sholatmu, apa Agamamu, siapa Nabimu, Apa Kitab Sucimu dan lain-lain"
Sampai disini saya tercengang, Astaqfirullah........ saya istqfar...... wach sepertinya ini yang ngomong sudah bukan dia nich pasti salah satu JIN miliknya saya pikir.
Wallahualam bishowab, Laa Haula wala Quawwata Illa Billah hil Aliyil Adzim.