Jumat, 18 Februari 2011

Menangis di Taman Raudhah


Malam pertama di Madinah, Pagi itu aku mau mengerjakan sholat shubuh berjama’ah di masjid Nabawi yang merupakan sholat Arbainku yang ke 3 setelah kemarin sholat Maghrib dan Isya’.
Sama seperti jama’ah yang lain karena takut kesiangan dan nggak kebagian tempat, di kamar Maktab kami yang berisi 8 orang sudah bangun sejak jam 2 malam, secara bergiliran kami mandi dan setelah semuanya beres secara bersama-sama kami menuju masjid Nabawi dengan berjalan kaki, sebelum berangkat saya mampir ke kamar istri di maktab yang sama.
Dengan berjalan kaki bersama-sama dan berbondong-bondong kami berjalan bersama menuju masjid Nabawi. Kami berpisah didepan pintu masuk yang memang terpisah antara jamah laki-laki dan perempuan dimana lokasi sholat jamaah laki-laki lebih didepan.
Kami satu rombongan masih berjalan bergerombol memasuki masjid nabawi, karpetnya empuk, bagus, warnanya merah dan sangat luas, lapang, saya tengok sana-sini liat-liat keadaan (dasar orang kampung JJ). Tanpa saya sadari, ternyata satu persatu rombongan kami terpisah mencari tempat sholat yang strategis menurut masing-masing dari kami, hanya tinggal saya dengan bpk.Oerip yang masih tetap berjalan kedepan, kedepan, kedepan sampai akhirnya kami berhenti ketika kami melihat didepan kami sudah tidak ada lagi tempat untuk nyelip dan menjadi salah satu bagian dari Shaf.
Saya melakukan sholat Tahiyatul Masjid, Fajar, Tahajud, Taubat, Hajat rasanya nggak kepingin berhenti saya melakukan sholat saat itu, sambil mengingat sholat sunnah apalagi yang belum saya kerjakan yach….., saya duduk berdua sambil tengok sana-sini dan berdzikir apa aja yang saya tahu dan saya bisa, pokoknya nggak mau kehilangan waktu sedikitpun. Rasanya saya menjadi orang yang rakus beribadah, biarlah namanya juga mumpung di Rumah Allah, jadi tamu Allah, minta apa saja, disamping itu belum tentu ada kesempatan lagi.
Ternyata, saya dan pak Oerip duduk di Shaf ke tiga dari depan, dibawah mihrab imam sepuluh orang sebelah kanannya (Subhanallah….) setelah mengetahui lokasi sholat kami dimana tanpa sengaja saya dan pak Oerip berpandangan dan tanpa terasa air mata kami mengalir dengan deras, kami menangis bersama penuh haru dan rasa syukur.

Ba’da sholat subuh saya dan pak Oerip terkaget-kaget, karena tiba-tiba saja semua orang dari segala arah berlarian menuju sebelah kiri tempat kami duduk sambil melangkahkan kaki lebar-lebar mereka melangkahi kami.
Pada saat kami sedang terbengong-bengong sambil bertatapan “Ada apa pak ?”, tanya saya ke pak Oerip sambil melihat ke arah orang-orang berlarian, “Nggak ngerti mas …”, jawab pak Oerip juga sambil melihat ke arah samping kiri kami.
Kami mendengar beberapa orang mengucapkan Raudhah !, Raudhah !, Raudhah ! dan ……. tanpa dikomando kami berdua langsung berdiri dan ikut berlarian menuju arah dimana orang berlarian sampai akhirnya kami menjadi salah satu dari orang-orang yang berada disitu.
Dengan dijaga secara ketat oleh askar yang cukup tegas kami sholat 2 rokaat di Raudha, saat itu saya sudah tidak ingat apa-apa, yang saya ingat sholat dua rokaat trus menangis sejadi-jadi memohon ampun dan mengajukan semua do’a permintaan buat diri sendiri keluarga dan kerabat, untuk menghindari usiran dari askar karena terlalu lama di Raudhah secara reflek saya bersujud dan berdo’a sambil menangis.
Saat itu rasanya enggan meninggalkan tempat itu, adem, tentrem, ayem, walaupun disekitar terjadi hiruk pikuk orang yang berebut mau melakukan hal yang sama sholat dua rokaat dan berdo’a didalam Raudhah – Subhanallah……..

Setelah selesai kami berjalan keluar dari areal tersebut bergantian dengan jama’ah yang lain, sepanjang jalan pulang ke maktab saya dan pak Oerip menangis sejadi-jadinya seperti anak kecil, entah apa yang kami tangisi yang jelas yang saya rasakan adalah tangis bahagia karena saya diberikan kesempatan untuk masuk, sholat dan berdo’a di dalam Raudhah pada kesempatan malam pertama di Masjid Nabawi Madinah.
Rasulullah Muhammad SAW bersabda : "Antara rumahku dengan mimbarku adalah Raudhah (taman) diantara taman-taman surga".

Subhanallah, saya diberikan kesempatan untuk beribadah didalam taman surga – Alhamdulillah ya Allah       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar